Mohon tunggu...
Nikko Putro Trisnantoro
Nikko Putro Trisnantoro Mohon Tunggu... Freelancer - Baru lulus

Menulis opini terkait dunia

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Dominasi Para Srikandi Negara "Bendera Merah" di Olimpiade Gymnastic

20 April 2024   18:02 Diperbarui: 20 April 2024   18:05 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Kemenangan Tim Atlit Senam Uni Soviet di ajang Olimpiade Seoul 1988 (Comit International Olympique/LYON)

jika kalian melihat ajang Senam Wanita di Youtube, mungkin beberapa kalian pernah terkseima melihat video bagaimana Tim Atlit Putri Pesenam Uni Soviet menyanyikan lagu kebangsaan mereka di podium dengan lantang saat edisi Seoul 1988, atau bagaimana kecemerlangan Atlit Putri Romania yaitu Nadia Comaneci, memulai berkompetisi di Olimpiade di umur 14 tahun. Berikut penulis beberkan rahasia bagaimana negara-negara sosialis berhasil mengangkat nama atlit putri mereka di kancah dunia.

Pada setiap ajang Olimpiade di olahraga gimnastik atau senam sektor wanita, pastinya seluruh media tertuju mengenai bagaimana dominasi negara-negara seperti Rusia atau Amerika Serikat di gimnastik wanita . Jika kalian mengikuti ajang Olimpiade, mungkin bagi kalian pernah mendengar bagaimana Simone Biles mendapatkan 4 emas di 4 kategori berbeda di Olimpiade edisi Rio De Jenario 2016, atau bagaimana Sunisa Lee yang memiliki darah keturunan Hmong berhasil medapatkan medali emas, perak dan perunggu di Edisi Olimpiade Tokyo 2020 kemarin. 

Tentunya keberhasilan tersebut, seluruh media di dunia melakukan spotlight terhadap para atlit wanita amerika serikat berhasil mengangkat derajat gimnastic negara Amerika Serikat dan berhasil menggairahkan sektor gimnastic menjadikan mereka menjadi yang terbaik diantara yang terbaik.

Dibalik kegemilangan atlit senam putri Amerika Serikat, Negara Amerika Serikat juga pernah memainkan atlit yang lahir di Uni Soviet yaitu Bernama Natsia Liukin, dia menjadi atlit terbaik Amerika Serikat sepanjang masa. Bahkan di masa 1990an, Amerika Serikat pernah merekrut pelatih yang bernama Bela Karolyi,pria berdarah Hungaria Romania ini merupakana mantan pelatih Nadia Comaneci, seorang atlit Rumania termuda dan tersukses di ajang olimpiade di tahun 1970 an.

Namun kegemilangan pelatih pesenam Amerika ini, tidak terhindar juga dari beberapa kontroversi, sebagaimana diketahui bahwa metode kepelatihan yang sangat kejam, seperti adanya kekerasan secara verbal dan psikologi, ditambah peraturan yang sangat ketat yang mungkin bagi beberapa atlit itu sangat tidak manusiawi yang telah dia lakukan dan terbiasa sejak melatih di Rumania.

Jika kalian tahu apabila sektor olahraga ini hampir didominasi oleh negara-negara sosialis di zaman 1960 hingga 2000 an awal, dimana podium hampir didominasi oleh negara seperti Uni Soviet (sekarang Rusia), Romania, atau bahkan Jerman Timur menguasai perebutan medali di pesenam. Tentu hal ini menunjukan keberhasilan putri mereka dalam menguasai olahraga gimnastik.

Jika kita menarik garis sejarah kebelakang, sudah banyak jurnal-jurnal penelitian membuktikan  terkait bagaimana Bangsa Uni Soviet di tahun 1920 hingga 1930 an memasukan gimnastik sebagai alat propaganda yang meliputi kekuatan pertahanan, Pendidikan, Kesehatan dan lain-lain. Hal inipun menjadikan Olahraga yang memiliki unsur kemampuan fisik dalam membutuhkan keseimbangan, kekuatan, kelenturan, seni dan daya tahan tubuh untuk mempengaruhi perkembangan sosial dan politik negara. Apalagi, dimana saat itu hal itu kerasa sampai zaman Perang Dingin, terjadi ketegangan relasi geopolitik antar negara-negara yang berafiliasi sosialis dengan Bangsa Barat. 

Ditunjukan dimana kala itu, zaman Soviet menjadikan pesenam sebagai olahraga yang memiliki kunci yang sangat krusial dalam melibatkan emansipasi wanita di panggung internasional dalam rangka menyatukan kekuatan masyarakat demi menghadapi ancaman peperangan kedepan. Bahkan kegilaan bangsa soviet saat itu di dalam gimnastik dimana dituliskan di Dalam artikel Politics of Gymnastics: Mass Gymnastic Displays Under Communism in Central and Eastern Europe  yang dituliskan oleh Petr Roubal,dibalik komunis potensi simbolis tubuh dilipatgandakan dalam pertunjukan senam massal untuk menggambarkan masyarakat yang disiplin, kuat, bahagia, dan indah, dan dengan demikian melegitimasi kepemimpinannya. Pastinya dengan kegilaan itu, mereka juga memiliki ambisi bahwa gimnastik dilakukan sebagai simbol kehidupan masyarakat mereka yang baik.

Dibalik kegemilangan itu semua pasti ada rahasianya antara lain:

  • Emansipasi

Bagaimana ketika Sosialesme menumbuhkan sebuah jawaban dari pertanyaan wanita terkait bagaimana terjadinya kesetaraan, Hal ini memberikan kondisi dasar bagi kesetaraan keterlibatan wanita dalam produksi sosial dan kehidupan sosial politik. Helen Lenskyj (Profesor Universitas Toronto) pernah menuliskan terkait emansipasi ini bahwa ajang ini merupakan kesempatan negara sosialis dimana mereka menunjukan kesempatan bagi wanita untuk membangun peran mereka dalam senam, namun hal tersebut bukanlah tugas yang mudah, karena adanya persaingan gagasan mengenai apakah wanita memiliki hak untuk berpartisipasi dalam olahraga.

  • Tradisi Kuno Bangsa Slavia dan Ideologi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun