Contoh paling nyata dari hal ini adalah bagaimana masyarakat Indonesia seringkali masih ada yang menyenangi membeli Indomie di warung kopi ketimbang masak sendiri, entah itu karena masalah menghemat waktu atau ada rasa yang berbeda daripada membuat Indomie sendiri di rumah.Â
Adanya banyak turunan dari bentuk perlakuan produk yang dinyatakan pada pelanggan berupa nilai proposisi ini akan membuat setiap entitas bisnis menjadi unik satu sama lain. Bentuk dimana kita memberikan penawaran kepada pelanggan bagaimana kita dapat memecahkan masalah mereka akan dapat lebih baik daripada selalu memberi opsi termurah.
2. Penetapan Harga Sebagai Pendongkrak Profitabilitas
Dengan melihat kondisi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa harga pada dasarnya lebih dari sekedar angka pada label. Harga ini mencerminkan nilai yang kita berikan sebagai penghargaan kita atas produk kita dan perbandingannya dengan pesaing kita. Usaha kecil dapat menggunakan bauran pemasaran untuk mengeksplorasi strategi penetapan harga yang memaksimalkan keuntungan namun tetap menarik bagi target audiens mereka. Ini mungkin dapat melibatkan penawaran diskon, paket, atau program loyalitas.
Dalam memperlakukan diskon dan promosi umum sendiri juga seorang pebisnis juga perlu hati-hati serta menggunakannya pada konteks kerangka berpikir strategis. Kita dapat menggunakan bauran pemasaran untuk menyusun promo yang lebih tertarget yang memberi insentif pada perilaku yang benar sehingga pembeli tidak hanya datang saat pada diskon tapi juga mendidiknya untuk lebih terdorong pada pembelian dengan harga wajar atau dari awal mempertimbangkan serta meminimalisir resikonya.Â
Contoh dari kasus ini misalkan adanya diskon hanya bagi member atau produk yang berupa bundle dengan diselingi akses pada pendaftaran member. Dengan menawarkan program loyalitas yang memberi penghargaan yang mengarahkan kepada pembentukan komunitas pelanggan tetap, kita dapat menggabungkan produk kita untuk menunjukkan nilai tambahnya, atau mengadakan kegiatan yang menyoroti pengalaman unik yang kita berikan.
3. Menjangkau Audiens Kita melalui Penempatan yang Tepat
Penempatan (Place) mengacu pada bagaimana produk kita sampai ke tangan pelanggan kita. Di era digital saat ini, hal ini mencakup saluran fisik (offline) dan online. Suatu usaha kecil dapat memanfaatkan media sosial, pemasaran konten, dan kemitraan lokal untuk mencapai target pasar dimana itu merupakan tempat mereka menghabiskan waktu. Setelahnya kita dapat mengembangkan beragam cara seperti giveaway atau kuis tebak-tebakan secara online untuk menarik traffic pengunjung kepada kita.
Dalam memilih saluran penempatan produk, kita perlu dengan cermat mengamati kondisi di mana kita menjual produk kita. Meskipun toko yang ramah anggaran mungkin tampak menarik bagi kita, berfokus pada kondisi saluran yang selaras dengan proposisi dari nilai brand kita tidak kalah penting.Â
Secara singkat, kita perlu belajar mengenali secara mendalam saluran pemasaran yang kita bangun termasuk apa yang ada di dalam serta sekitarnya. Dengan bermitra bersama toko-toko lokal yang melayani pelanggan yang sadar akan kualitas atau menjelajahi pasar online yang menargetkan demografi tertentu merupakan bentuk kita belajar untuk mengembangkan jangkauan audiens kita.